Kalimat merupakaan bagian terkecil dari ujaraa atau teks yang menggungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabhaasaan. Kalimat dalam wujud tulisan diawali dengan huruf capital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya dan tanda seru. Dalam wujud lisan kalimat di iringgi oleh alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi selesai.
Ø UNSUR – UNSUR PEMBENTUKAN KALIMAT
ü Kata
Kata merupakan kumpulan dari beberapa huruf. Suatu kalimat dapat disusun oleh kata dan kelompok tau frase. Dalam ragam bahaasa lisan, selain terdiri dari atas kata – kata, suatu kalimat dibentuk pula oleh intonasi, jeda, nada, dan tempo.
Contoh;
a) Pergi
b) Awas!
ü Frase
Frase adalah sekelompok kata yang membentuk suatu kesatuan dan tidak melebihi batas fungsi, tidak sebagian subjek dan predikat.
Contoh:
Frase kaliamat
Baju baru baju itu baru
Cerita yang menarik ceritanya menarik
Kepergian ayah ayah pergi
ü Intonasi, jeda, nada, dan tempo kalimat
a) Intonasi
Naik turunya laagu kalimat. Intonasi berfungsi untuk pembentuk makna kalimat.
Contoh:
1. Pergi. (berita)
2. Pergi? (bertanya)
3. Pergi! (perintah)
b) Jeda
Perhentian lagu kalimat. Jeda berfungsi untuk menandai batas – batas suatu kalimat dan membedakan kalimat.
Contoh:
1. Menurut cerita adik /ibu alya itu guru teladan
(yang jadi guru teladan itu ibu alya)
2. Menurut cerita adik ibu alya itu guru teladan
(yang jadi guru teladan alya)
c) Nada
Tekanan tinggi rendahnya penggucapan suatu kata. Dalam hal ini, intonasi berfungsi untuk memberikan tekanan khusus pada kata – kata tertentu dan dapat membedakaan bagian kalimaat yang satu dengan yang lainya yang tidak penting.
Contoh:
1. Alya membaca buku pagi – pagi. (bukan orang lain)
2. Alya membaca buku pagi –pagi. (bukan menulis)
3. Alya membaca buku pagi – pagi. (bukan koran)
d) Tempo
Cepat atau lambatnya pebgucapan suatu kalimat. Fungsinya untuk mementingkan suatu bagian kalimat.
Contoh:
Nama anak itu a-l-y-a
Kata alya diucapkan lebih lambat dengan maksud untuk memperjelas bagi pendengar.
0 komentar:
Posting Komentar